Musabaqoh Mahasiswa Tafsir Hadis III

Yogyakarta – Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis (HMPS ILHA), menggelar agenda rutin lomba akademik atau yang dikenal dengan sebutan Musabaqah Mahasiswa Tafsir Hadis (MUMTASH). Event ini dilaksanakan selama dua hari pada 8-9 Desember 2018, bertempat di Kampus empat Universitas Ahmad Dahlan.

Mumtash merupakan ajang lomba akademik tahunan di Prodi Ilmu Hadis UAD. Seakan menjadi tradisi, mumtash menjadi ajang mahasiswa tafsir hadis UAD, sebagai tolak ukur dan unjuk keilmuan di prodi ini.

Pada Mumtash tahun ini, tema yang diangkat ialah Al-Qur’an dan Hadis di Era Digital Berkemajuan, event ini digelar secara umum dengan tujuan meningkatkan integritas keilmuan dan mempererat tali silturahmi mahasiswa tafsir hadis yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Event mumtash secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III, Dr. Abdul Fadlil, M.T. Dilanjutkan dengan pelatihan software hadis, dengan pemateri dosen ilmu hadis, Hatib Rahmawan, S.Pd., S.Th.i., M.Ag, dan dilanjutkan serangkaian Lomba-lomba akademik di hari keduanya.

Adapun lomba yang diadakan terdiri dari enam cabang lomba/Musabaqah, Musabaqah Makalah Hadis (MKH).Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ), Musabaqah Hifzhil Hadis (MHH), Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqah Hifzil Qur’an 5 Juz,

Mumtash tahun ini diikuti oleh beberapa instalasi luar UAD, seperti Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia, STIQ An-Nur dan beberapa instalasi lainnya.

“ Agenda ini kita adakan rutin sebagai tempat dimana mahasiswa tafsir hadis menyambung tali silaturahmi dan dapat menunjukan keilmuan nya satu sama lain “. Tutur Yuliadi, Ketua panitia event mumtash ini. Mizi, sapaan akrabnya, juga berharap agar mumtash memberikan udara segar bagi mahasiswa tafsir hadis UAD untuk berlomba-lomba dengan mahasiswa instansi lain yang memiliki fokus keilmuan yang sama.

Besar harapan Event Mumtash ini selalu bisa menjadi wadah untuk mahasiswa tafsir hadis dapat bersaing menunjukan bakat, dan diteruskan ke generasi yang akan datang. “Jika mumtash yang ketiga tahun ini masih lingkup DIY saja, maka mumtash selanjutnya dapat dikembangkan menjadi tingkat nasional dan internasional”, harapan dekan fakultas agama islam ustad Nur Kholis, M.Ag saat membawakan sambutan pada closing kemarin.