Divisi Pengabdian Masyarakat HMPS Ilmu Hadis UAD Sukses Gelar Pelatihan Mengajar Iqra` Metode Amaba

Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan sukses menggelar Pelatihan Mengajar Iqra` Metode Amaba, Ahad (09/01).

Dalam pelatihannya, Divisi Pengabdian Masyarakat HMPS Ilmu Hadis UAD mengusung tema dengan mahasiswa dan masyarakat umum menjadi sasaran utama. Pelatihan kali ini bisa dikatakan unik selain daripada diajarkan bagaimana cara untuk menghadapi anak disibilitas yang baik dan benar, metode ataupun cara yang diadopsi pun terlihat menarik karena dibuat  khusus bagi anak penyandang disibilitas/ memiliki kebutuhan khusus.

Pelatihan yang dibawakan langsung oleh Ibu Purwanti S.Pd  ini diadakan secara offline di gedung utama kampus empat UAD. Ibu Purwanti yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Yayasan Islam Qotrunnada turut menyambut positif pelatihan ini dengan ramah. Bagi para peserta, kemegahan kampus empat UAD bukanlah hambatan berarti bagi peserta untuk hadir tepat waktu pada pelatihan ini.

 

Yang membuat acara ini berkesan di hati para peserta adalah di saat sang pemateri berjerih payah memperjuangkan hadirnya Iqra` metode amaba. Dibutuhkan konsultasi khusus dari beberapa lembaga dalam penyusunannya pun harus hati-hati karena cetakan dan penyusuan yang berbeda dengan Iqra pada umumnya. Namun, seiring berjalannya waktu,  yayasan Islam Qotrunnada dapat menerbitkan Iqra metode amaba jilid 1, 2, 3 yang disetiap jilidnya mempunyai konsep berbeda beda. Yang lebih penting, effort dan pengetahuan luas sangat penting demi kesuksesan pengajaran Iqra bagi anak-anak penyandang disabilitas.

“Lebih baik mana, membawa anak ke Islam atau Kristen ? ,” tanya Ibu Purwanti  kepada para peserta.  Tak lain dan tak bukan, maksud pertanyaan Ibu Purwanti adalah untuk mengajak peserta pelatihan turut andil dalam membersamai anak-anak “istimewa” dengan ilmu sekaligus mengajarkan syiar agama terhadap mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Karena kunci mereka yaitu kita. Semakin kita mendekat ke mereka, semakin paham pula mereka terhadap kita. Di Yayasan juga diajarkan akan pentingnya sholat.

Disela penjelasan Ibu Purwanti tentang metode amaba, beliau membagikan sebait cerita. Kala itu, beliau nampak heran dengan apa saja barang yang akan dibawa sang anak ketika safar, curiga karena terlampau penuh, ketika itu juga barang-barang diperiksa dan menjumpai sesuatu yang mulia, ternyata Al Qur’an dan alat sholat. Hal ini pastinya menyadarkan kita bahwa kewajiban itu  penting.

Acara ini berakhir dengan penyerahan kenang-kenangan, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan penyerahan hadiah kepada peserta teladan.

Reporter: Divisi Pengabdian Masyarakat HMPS Ilmu Hadis UAD

Penyunting: Ahmad Amiruddi Priyatmaja

Kominfo HMPS Ilmu Hadis UAD 2021/ 2022